Budilaksono.com...Salam
Inspiratif, Kepada bapak ibu guru bahwa pemerintah akan meningkatkan gizi anak
sekolah pada tahun 2017 ini. Program Gizi Anak Sekolah (ProGAS) tahun 2017 diluncurkan
dengan menyasar 100.000 siswa sekolah dasar (SD). Peluncuran program ini
dilakukan di SD Naskat Mathias 3 Langgur Kabupaten Maluku Tenggara Provinsi
Maluku.
Direktur
Pembinaan Sekolah Dasar (Direktur PSD) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) Wowon Widaryat menyebutkan jumlah sasaran ProGAS tahun ini adalah
siswa-siswi SD dari 563 sekolah di 11 kabupaten.
"11
kabupaten tersebut berada di lima provinsi yaitu Banten, Nusa Tenggara Timur
(NTT), Maluku, Papua Barat, dan Papua," ujarnya.
Pemilihan
lokasi sasaran ProGAS, menurut Wowon, didasarkan pada kategori daerah terdepan,
terluar, dan tertinggal (3T), serta termasuk dalam kategori 1 dan 2 pada Peta
Ketahanan dan Kerentanan Pangan Indonesia. Peta tersebut diterbitkan oleh
Kementerian Pertanian (Kementan) dan Program Pangan Dunia atau World Food
Programme (WFP) pada tahun 2015.
ProGAS
merupakan salah satu bentuk intervensi Kemendikbud untuk menjawab permasalahan
banyaknya anak-anak sekolah yang tidak mendapatkan asupan sarapan yang memadai.
"Kurangnya asupan sarapan itu berdampak pada status gizi buruk,
konsentrasi belajar menurun, dan ketahanan fisik menurun. Akibatnya kualitas belajar
anak menurun," ujar Wowon Widaryat.
Tahun
2016 telah dilaksanakan ProGAS di empat kabupaten dan berdasarkan hasil
evaluasi, terjadi peningkatan kualitas belajar dan fisik anak. Tahun 2016
ProGAS dilaksanakan di empat kabupaten/kota yaitu Kabupaten Belu, Kota Kupang,
Kabupaten Timor Tengah Selatan, dan Kabupaten Tangerang.
"Hasil
evaluasi tahun lalu menunjukkan tingkat kehadiran anak meningkat, konsentrasi
belajar naik, dan berat badan anak meningkat," kata Direktur PSD.
Strategi
yang dilaksanakan Kemendikbud agar ProGAS tahun ini berhasil adalah membuat
nota kesepahaman dengan para kepala daerah penerima program. Kepala daerah
dituntut menyiapkan anggaran dari dana APBD mereka untuk membiayai program ini
pada tahun kedua. Selain itu para kepala daerah juga dituntut mendukung
pembuatan kebun sekolah dan penguatan pendidikan karakter melalui pembiasaan
hidup sehat dan bersih.
Dalam
kesempatan yang sama, Direktur Regional Indonesia WFP Anthea Webb memuji
pemerintah Indonesia yang memperhatikan anak-anak dan para petani, nelayan,
pedagang. ProGAS, menurut Anthea Webb, akan meningkatkan kualitas hidup
anak-anak sekaligus berdampak positif pada ekonomi kerakyatan yang menyentuh
para petani, nelayan, dan pedagang di pasar tradisional.
Ketua
Dharmawanita Kemendikbud yang juga istri Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,
Suryan Widati Muhadjir Effendy yang hadir pada peluncuran ProGAS menyambut
gembira program ini. Ia juga optimis generasi muda Indonesia akan menjadi
generasi yang sehat, cerdas, dan berkarakter. "Melihat anak-anak kita ini
Saya optimis dengan masa depan bangsa kita. Dengan kesehatan kecerdasan, dan
karakter, mereka kelak akan mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain di
dunia," kata Suryan Widati.
Demikianlah
informasi ProGAS pemerintah Indonesia tahun 2017 yang diberikan kepada 100000
siswa . Pada tahun 2017 di salurkan kepada lima provinsi. Semoga program ini
berlanjut pada tahun 2018 dan lebih banyak
lagi jumlahnya daripada tahun ini. Semoga informasi ini bermanfaat.