Budilaksono.com....Salam
Inspiratif, kepada bapak ibu guru bahwa Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Mendikbud) Anies Baswedan telah melakukan upaya untuk meningkatkan
kesejahteraan dan kapasitas guru honorer dengan peningkatan alokasi anggaran
mencapai lebih dari 100 persen.
Inilah
hasil Anies Baswedan saat Rapat Kerja dengan Komisi III DPD di Gedung DPD RI,
Senayan Jakarta, Rabu (3/02/2016) yakni sebagai berikut :
- Guru
non PNS dapatkan intensif kepada 43 ribu guru yang dialokasikan anggarannya
dari tahun 2015 yang lalu. Pada tahun ini guru honorer yang dapat intensif naik
menjadi 108 ribu guru.
- Anggarannya
dana dari Rp. 155 milyar di 2015, sekarang menjadi Rp. 389 milyar jadi peningkatannya
lebih dari 100 persen.
- Kemendikbud
bentuk program Guru Pembelajar yakni melalui peningkatan kapasitas guru honorer
dengan pendidikan dan pelatihan bagi guru swasta
- Pragram
Guru Pembelajar tahun 2016 ini menjangkau 451 ribu guru dengan anggaran Rp. 865
milyar, ditingkatkan dari tahun 2015 yang hanya anggarannya Rp. 262 milyar
untuk 131.000 guru.
Menurut
Mendikbud Anies Baswedan tidak ada pembedaan antara guru honorer dan guru PNS. Semua
harus kita dorong, karena semua guru untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,“ kata
Anies.
Anies
baswedan menambahkan, Ada masalah rekrutmen di hulu yang dilakukan oleh
Kabupaten/Kota. Di sisi lain kelebihan guru atau kekurangan guru di suatu
daerah adalah fakta. Dan itu memang harus diselesaikan.
Kemendikbud
perlu menata persoalan guru honorer ini lintas kementerian dengan bentuk
penataannya ditingkatkan melalui Perpres. Karena beberapa hal menjadi bagian
kementerian lain.
Mendikbud
sudah mengatasi masalah ini di wilayah yang menjadi tugas kami, yaitu
meningkatkan anggaran untuk insentif guru swasta atau guru honorer lebih dari
100 persen. Anggaran pelatihannya juga ditingkatkan.
Demikianlah
hasil rapat kerja Anies Baswedan dan Komisi III DPD RI dimana kemendikbud
meningkatkan intensif dana kepada guru honoer dan melakukan pelatihaan2 pada
guru honorer baik disekolah negeri maupun swasta. Semoga ini menjadi angin
segar bagi guru honorer di seluruh Indonesia.