Budilaksonoputra......Selamat
siang Bapak Ibu guru semoga diberi kemudahan dalam beraktivitas.
Wakil
Presiden Jusuf Kalla (JK) menginginkan agar jumlah sekolah menengah kejuruan
(SMK) ditingkatkan. Sebab SMK bisa menjadi jalan keluar menekan jumlah
pengangguran.
"Kita
tidak berpikir semua anak harus masuk perguruan tinggi. Kalau semua SE dan SH,
siapa di bawahnya? Itulah sebabnya SMK sangat penting pada dewasa ini,"
kata JK dalam Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan Nasional 2015 di Balai
Diklat Dikbud Depok, Jawa Barat, Senin (30/3/2015).
Mantan
Ketua Umum Golkar itu menuturkan, pada 1950 hingga 1960, SMA penting karena
banyak tempat kerja membutuhkan pegawai administrasi. Pekerjaan itu bersifat
umum, tidak butuh kemampuan khusus. Saat ini, pekerjaan dengan sifat umum itu
sudah penuh.
"Maka
dari itu, tidak ada lagi PNS administrasi, itu dimoratorium. Yang paling
diambil oleh Yuddy Chrisnandi (Menpan-RB) hanya guru dan peneliti. Karena itu
ke depan kita butuh sekolah yang memenuhi kebutuhan anak itu yaitu SMK,"
tegas JK.
JK
menilai, Indonesia sebagai negara kaya sumber daya alam tapi harus mengimpor
disebabkan karena produksi yang rendah. Sedangkan produksi rendah, disebabkan
karena tidak ada pekerjanya.
"Itulah
kenapa negeri sebesar ini masih mengimpor beras, gula, jagung. Apa yang kurang?
Bukan kurang di petani tapi produktivitas rendah. Artinya dibutuhkan lebih
banyak SMK bidang pertanian," terang JK.
Selain
itu, tambah JK, agar SMK di seluruh negeri memiliki kualitas dan mutu
pendidikan yang setara, maka pemerintah pusat akan berkoordinasi dengan
pemerintah daerah masing-masing.
"Negeri
ini sekarang otonomi. Nilai anak di Jawa harus sama nilai dan sistemnya anak
yang di Ambon, Papua, Maluku. Supaya orang Papua, Maluku bisa kerja di tempat
yang sama. Karena itu daerah harus ikuti pusat. Bukan intervensi pada daerah.
Di situ baru kemudian akan tercermin mutu nasional," tandas JK.
Menteri
Pendidikan Dasar, Menengah dan Kebudayaan, Anies Baswedan mengatakan pemerintah
menargetkan pembangunan 200 unit Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada 2015 ini.
Menurut Anies, rencana pembangunan tersebut guna menunjang program pemerintah,
terutama di areal pertanian, infrastruktur kemudian pariwisata dan kemaritiman.
"Dari
hasil pertemuan ini, kita akan melakukan penyesuaian dari yang kita miliki
sekarang, sekitar 200 SMK yang mungkin akan dibangun tahun ini. Jadi kedepan
nanti kita lakukan penyesuaian lagi," kata Anies, Senin 2 Maret lalu.
Anies
mengatakan bahwa yang penting didorong adalah SMK pariwisata. Hanya saja, Anies
mengaku belum mengetahui komposisi dari 200 SMK tersebut, berapa untuk SMK
kemaritiman dan berapa untuk pertanian dan sebagainya. Pun ketika ditanya soal
besaran anggaran, Anies mengaku belum tahu. (Sumber : liputan6.com)
Semakin banyak SMK-SMK didirikan akan menmperbanyak tenaga ahli muda untuk memenuhi dunia kerja. Dengan sendiri akan mengurangi jumlah pengangguran yang ada di Indonesia.