Budilaksonoputra.....Kegagalan
atas usaha mengembangkan potensi siswa dan mencapai puncak keberhasilan
pendidikan dapat diatasi dengan methode quantum learning. Quantum learning
sebuah pembaharuan metode pembelajaran yang memadukan unsur sugesti,
neuroligistik, dan permercepatan belajar.
Proses belajar siswa sesungguhnya dipengaruhi oleh lingkungan
belajar. Apabila lingkungan belajar siswa mampu memberikan sugesti yang positif
maka proses dan hasil belajar akan baik. Dengan kekuatan sugesti positif, siswa
yang belajar akan termotivasi untuk memperoleh manfaat dari proses belajarnya.
Motivasi belajar muncul dari lingkungan belajar yang menyenangkan.
Neurolingistik berkaitan erat dengan pengendalian emosi dan otak.
Dalam belajar siswa tidak hanya mengandalkan daya intelektual saja
melainkan juga kekuatan emosinya. Dalam proses pembelajaran siswa diharapkan
mampu mengaktifkan dan menonaktifkan pikiran sehingga siswa mampu mengambil
keputusan kapan pun.Unsur lainnya yaitu accelerated learning atau pemercepatan belajar.
Dengan lingkungan belajar yang kondusif siswa akan berkesempatan untuk
mempercepat laju belajarnya melaui upaya yang normal.
Quantum learning menuntun siswa senantiasa menciptakan suasana
belajar yang menyenangkan dan motivasi belajar yang tinggi sehingga siswa akan
melakukan interaksi belajar yang positif untuk mencapai hasil belajar yang baik
dengan pemercepatan laju belajar yang diinginkan secara alamiah. Sementara
Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI) merupakan sebuah media pembelajaran mandiri
yang dirancang untuk menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan
memotivasi siswa.
MPI menawarkan privacy kepada siswa terhadap pembelajaran. Tidak
akan diketahui siswa yang kurang maupun yang pandai. Kondisi belajar di depan
MPI adalah sama sehingga akan memberikan sugesti yang positif terhadap siswa
manapun.Notasi-notasi yang terpaket di dalam MPI memberikan catatan konsep yang
lebih menarik kepada siswa. Text, audio, animasi, gambar/ foto, serta video
secara langsung maupun tak langsung mempengaruhi kekuatan memori siswa.
Multimedia yang sesuai mampu untuk memotivasi siswa. Dengan adanya
motivasi belajar yang tinggi, lebih lanjut, akan memperdaya siswa untuk
melakukan interaksi yang lebih intim terhadap MPI. Penawaran navigasi atau pun
Guide User Interface (GUI) dalam program menjembati siswa melakukan usaha-usaha
meraih konsep yang lebih dalam. Apalagi jika program tersebut syarat dengan
respon dan feedback yang mampu memprovokasi positif siswa.
Provokasi yang diciptakan selanjutnya akan membawa dampak terhadap
laju percepatan belajar siswa. Siswa dengan motivasi belajar yang tinggi akan
dapat melakukan pemercepatan belajar terhadap program dibanding dengan siswa
dengan motivasi yang kurang. Laju belajar satu siswa berbeda dengan siswa
lainnya untuk menggapai hasil belajar yang optimal.
Dapat disimpulkan bahwa Multimedia Pembelajar Interaktif merupakan
sebuah media yang syarat dengan quantum learning. Dengan situasi belajar yang
menghargai privacy siswa mampu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan
menyenangkan sehingga tercipta motivasi belajar yang tinggi untuk memacu siswa melakukan
pemercepatan dalam belajar. (Penulis : Manikowati, S.Pd dalam M.edukasi)