Budilaksono.com...Salam
Inspiratif, Kepada bapak ibu bahwa ketransparansi birokrasi dan ujian sangat
terlihat pada tahun 2017 dan tahun kedepan. Begitu juga dalam mendapatkan
pegawai yang benar profesional dan berkualitas bisa didapatkan dengan cara
seleksi menggunakan ICT.
Salah
satu kabupaten di Jawa Tengah yakni Kabupaten Kendal Terapkan ICT dalam seleksi
perangkat Desa untuk mendapatkan perangkat desa yang berkualitas dan mampu
menjalankan tupoksinya. Seleksi ini digelar pada 17 sekolah yang tersebar di Kabupaten
Kendal, ditunjuk untuk melaksanakan tes calon perangkat desa yang digelar
Minggu (17/12). Ke-17 sekolah itu terdiri atas delapan SMA, yakni SMA 1 Kendal,
SMA 2 Kendal, SMA 1 Pegandon, SMA 1 Kaliwungu, SMA 1 Boja, SMA 1 Sukorejo, SMA
1 Weleri, dan SMA 1 Cepiring.
Selanjutnya
enam SMK yaitu SMK 1 Kendal, SMK 2 Kendal, SMK 3 Kendal (Boja), SMK 4 Kendal
(Brangsong), SMK 5 Kendal (Pageruyung), dan SMK 6 Kendal (Patean), serta tiga
SMP yaitu SMP 2 Kendal, SMP 1 Weleri, dan SMP 1 Brangsong.
Kabag
Tapem Setda Kendal, Wahyu Hidayat, mengatakan, ke-17 sekolah tersebut mempunyai
laboratorium komputer dimana minimal satu laboratorium terdapat 25 perangkat komputer
dan tersambung dengan jaringan internet. ‘’Jumlah total laboratorium di 17
sekolah itu sebanyak 54 laboratorium dengan total komputer 1.768 unit,’’ kata
dia, Senin (11/12).
Dia
menerangkan, tes perangkat desa rencana akan dilakukan tiga sesi. Hal itu
disesuaikan dengan ketersediaan komputer di 17 sekolah tersebut. Lokasi tes
disesuaikan dengan lokasi paling dekat desa tersebut. Misalkan peserta dari
desa Boja, pelaksanaan di SMK 3 Kendal dan SMA 1 Boja. ‘’Jumlah peserta tes
calon perangkat desa sebanyak 3.635 orang,’’ tambahnya.
Wakil
Ketua DPRD Kendal, M Makmun, mengatakan, pihaknya dalam waktu dekat akan
melakukan pemantauan di sekolah yang ditunjuk sebagai lokasi tes. Pemantauan
itu dilakukan untuk melihat sampai sejauh mana kesiapan sekolah menggelar tes
tersebut.
‘’Kami
ingin tahu apakah sekolah yang ditunjuk siap dan layak untuk melaksanakan tes.
Memang sekolah tersebut sudah kerap menggelar ujian nasional berbasis komputer,
tetapi kami ingin melihat kesiapannya secara langsung,’’ tuturnya. (Sumber
: Suara merdeka)