Budilaksono.com....salam
Inspiratif, kepada bapak ibu guru dan tenaga kependidikan semoga diberikan
kemudahan beraktivitas. Perkiraan pada tahun 2017 ini tidak ada pembukaan CPNS dari jalur umum
karena masih diberlakukan morotarium CPNS sampai detik ini. Dan hanya
diperlakukan peneriaman CPNS secara terbatas melalui sekolah kedinasan.
Menanggapi
kasus penipuan CPNS yang kembali marak terjadi, Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur menegaskan bahwa hingga saat ini
Pemerintah belum membuka penerimaan formasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
“Pemerintah
sampai saat ini belum membuka formasi penerimaan calon pegawai negeri sipil.
Moratorium CPNS masih diberlakukan,”ujar Menteri Asman di Kementerian PANRB,
Jakarta (19/01).
Menurut
Asman menjelaskan apabila penerimaan formasi CPNS sudah ada, maka akan
diumumkan secara nasional oleh Pemerintah melalui Kementerian PANRB. Untuk itu,
Menteri PANRB meminta kepada seluruh masyarakat untuk berhati-hati dan jangan
tertipu dengan isu atau berita penerimaan CPNS yang tidak bertanggung jawab.
Menteri
PANRB juga menegaskan, bahwa dalam proses penerimaan formasi CPNS masyarakat
tidak dipungut biaya. “Saya tegaskan bahwa tidak ada pungutan uang bagi
masyarakat yang mengikuti seleksi penerimaan CPNS, yang diperlukan adalah
kualifikasi dan kompetensi dari pelamar CPNS tersebut untuk lulus dalam ujian
seleksi,”jelas Menteri Asman.
Menteri
Asman menyatakan bahwa siapapun yang melakukan penipuan CPNS akan diproses
secara hukum. “Baik yang memberikan dan menerima uang sama-sama melanggar
hukum, karena Pemerintah sudah menegaskan bahwa penerimaan CPNS bebas dari
pungutan uang,”ujar MenPANRB.
“Sanksi
hukum akan dikenakan baik dari kalangan umum ataupun dari oknum PNS sendiri,”
tegas Asman. MenPANRB menjelaskan, khusus untuk pelaku penipuan CPNS dari
kalangan PNS akan dikenakan sanksi berat selain diproses secara hukum, yaitu
pemecatan PNS tersebut dari instansi kerjanya.
Sebelumnya,
terjadi penipuan penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang mengatasnamakan
pemerintah Jawa Barat yang terbongkar karena pelaku nekat mengumpulkan ratusan
korban penipuannya di Gedung Sate, Bandung. Korban menyetor puluhan juta rupiah
dengan imbalan Surat Keputusan Pengangkatan PNS palsu.
Sedikitnya
ada 200 orang yang diminta datang hari Kamis, 12 Januari 2017, bagian dari
gelombang pertama untuk menghadiri Acara Pengarahan Gubernur di Gedung Sate.
Rencananya seluruhnya ada 645 orang yang diminta datang bergelombang. Mereka
mengantongi SK Pengangkatan PNS palsu dengan beragam posisi dari guru, hingga
anggota Satpol PP, berasal dari berbagai daerah di Jawa Barat.
Berdasarkan
hasil penyelidikan oleh pihak yang berwenang ada dua orang yang diduga otak
penipuan itu, salah satunya yang diamankan, sementara satu lagi kabur. Terduga
pelaku penipuan yang kini digelandang ke Polrestabes Bandung yakni Lalan
Suherlan, warga Babakan Cianjur, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat,
ternyata Anggota Satpol PP berstatus PNS yang bertugas di Kantor Kecamatan
Cihampelas, Bandung Barat.
Untuk
menghindari terjadinya kasus serupa, kepada seluruh masyarakat dihimbau untuk
waspada terhadap penipuan CPNS serta dapat melakukan up-date mengenai
penerimaan CPNS dengan mengakses website resmi Kementerian PANRB yaitu
www.menpan.go.id. Jika ditemukan indikasi penipuan CPNS, masyarakat dapat
segera melaporkan kepada pihak berwenang atau melaporkannya ke situs lapor.go.id.
Demikianlah
informasi tentang pemerintah masih meberlakukan monotarium CPNS tahun 2107.
Semoga dengan penjelasan dari Menpan-rb maka masyarakat tidak tertipu yang
kedua kalinya dengan kasus penerimaan CPNS. Semoga info bermanfaat.