Budilaksono.com....Salam
Inspiratif, kepada bapak ibu guru dan tenaga kependidikan, selesai sudah pesta
pendidikan dalam mengelar UN SMA/SMK. Untuk mencegah terjadinya kecurangan yang
sistematik pemerintah tidak menggunakan standard minimal dalam kelulusan UN
2016 ini. Maka oleh sebab itu kelulusan diserahkan kepada sekolah.
Langkah
yang diambil oleh kemedikbud itu sudah tetap karena masing-masing daerah terdapat
perbedaan daya serap siswa dalam pelajaran baik dalam provinsi maupun lain
provinsi.
Tapi langkah ini masih banyak dilakukan pelanggaran oleh sekolah. Sekolah
merasa gengsi bila kelulusanya mempunyai nilai UN rendah maka untuk itu mereka
tetap membantu siswa dalam beberapa jawaban (semoga ini tidak terjadi)
Ketakutan
dan kegelisahan seorang guru atau institusi sekolah dalam pelaksanaan UN harusnya tidak terjadi bila
sistem pembelajaran yang di UN kan
dirubah mengikuti perkembangan UN.
Ini adalah cara atau trik sekolah yang inputnya rendah atau
biasa-biasa saja maka dilakukan penambahan jam belajar. Atau Dikelas XII,guru tidaklah lagi memberikan materi sesuai RPP yang dibuat tetapi guru memgintruksikan kepada peserta didik khusus mapel yang di UN kan harus memegang potocopi Soal UN minimal 5 tahun sebelumnya dan dilakukan pembahasan bersama-sama dengan guru UN tersebut. Dan guru juga membuat soal prediksi UN serta pembahasannya. Setiap satu bulan sekali lakukan rileksi pikiran pada peserta didik agar fresh kembali. Kemudian Try Out juga sering
dilakukan minimal 10 kali. Jadi guru akan terbebas dari rasa takut atau
gelisah disetiap pegelaran UN ditabuh.
Tapi
bila guru masih membuat kesalahan dalam pelaksanaan UN demi peserta didik, Maka
dipertanyakan Keprofesiannya karena melanggar
etika sebagai guru. Dan itu memberikan pendidikan yang tidak baik untuk
SDM masa depan kita.
Pada
UN 2016, ini guru yang mengajar UN lebih enjoy dan santai karena tidak terbebani
masalah siswa lagi. Dan permasalahaan yang terjadi pada saat pelaksanaan UN
hanya soal yang kurang atau sampul dan isinya yang berbeda atau siswa yang gak
ikuti UN.
Kelulusan
UN 2016 ditentukan sekolah saja masih ada kabar yang tidak sedap yakni adanya
yang jual kunci jawaban dan terjadi bocornya soal. Bila ini benar-benar terjadi
perlu ada efek jera yang harus diberikan pada pelaku dan korbannya agar tidak
terjadi lagi dalam pelaksanaan di UN
2017.
Demikianlah
informasi pojok UN 2016 yang baru saja selesai pelaksanaannya. Semoga informasi
ini bermanfaat bagi bapak ibu guru.