Budilaksono.com.....Salam
Inspiratif, kepada bapak ibu guru selesai sudah rangkaian kegiatan yang menguji
kemampuan seluruh guru dilingkungan kemendikbud. Dan hanya tinggal UKG susulan yang akan dilaksanakan
pertengahan desember ini.
Hasil
UKG seluruh guru yang mengikuti 85% nilai yang didapatkan kurang dari setandar
yang ditentukan yakni 5,5. Hasil UKG tahun 2015 ini jeblok, disebabkan apa? Bisa jadi banyak guru yang mengikuti UKG hanya formalitas
saja. Ada juga sebagian guru yang mengatakan hasil nilai UKG gak perlu tuntas,
agar kami bisa mengikuti pelatihan karena selama ini kami belum pernah
mengikuti pelatihan. Yang jarang ada pelatihan adalah guru SMK. Karena hampir semua guru di SMK tidak dapat pelatihan tiap
tahunnya kecuali pelajaran yang di UN kan.
Sebenarnya
seseorang sudah menyadang guru otomatis mereka mampu mengajar, mendidikan dan
membimbing. Harusnya guru mampu mengerjakan Soal UKG dengan baik dan benar. Pada pengujian UKG tahun 2015 ini, banyak soal yang tidak relevan
dengan yang diajarkan guru.
Misalkan
seorang guru Fisika mengajar di SMK Teknologi dan Rekayasa dengan menerapkan
kurikulum KTSP mengikuti UKG. Pada UKG diikuti tenyata soal pedagogiknya
meleceng dari kurikulum yang diterapkan disekolah.Karena pada UKG ini soal pedagogiknya menggunakan kurikulum 2013.
Selain itu pada soal profesinalnya, ada pertanyaan soal biologi dan IPA. Padahal
dalam pengajar disekolah, spektrum fisika tidak ada biologi dan IPA. Karena IPA
sebagai mapel yang berdiri sendiri pada kurikulum KTSP.
Sering
kita ditanya kepala sekolah bila memberikan ujian semester dengan pertanyaan
seperti ini : Bapak/Ibu Apakah soal yang Bapak/Ibu berikan pada siswa terlalu
bagus sehingga sulit dikerjakan siswa atau siswanya yang memang Inputnya tidak
bagus dalam kemampuan pelajaran Bapak/Ibu?
Seperti hal diatas yang kami
pertanyakan kepada pembuat Soal UKG :
Apakah Bapak/Ibu penyusun soal UKG terlalu profesional sehingga banyak soal yang
tidak mampu dikerjakan oleh para guru atau guru yang memang Inputnya kurang bagus sehingga perlu
diberikan pelatihan-pelatihan lagi?.Makanya perlu adanya revisi soal UKG untuk 2016 agar lebih relevan.
Dilain hal, Banyak guru peserta UKG yang tidak mengikuti. Alasannya mereka juga cukup beragam. Salah satu alasan tersebut
diantaranya ada yang tidak menerima undangan untuk mengikuti uji kompetensi.
Meski mereka sudah terdaftar dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik) sebagai
peserta, namun dari sistim tersebut tidak muncul undangan untuk mengikuti
ujian.
Selain
itu,ada juga guru yang sakit, sehingga tidak bisa ikut. Bahkan ada pula yang
alasannya lantaran ada kepentingan yang tidak bisa ditinggalkan. Ada juga guru
yang tidak mengikuti UKG tampa keterangan dan tidak berinisiatif untuk
mengikuti UKG susulan. jadi banyak mereka yang tidak mengikuti UKG yang
dilakukan serentak. Selain itu juga tidak adanya sangsi bila guru tidak
mengikuti.
Ada
sebagian guru yang tidak bisa datang sesuai jadwal, namun mereka masih
berinisiatif untuk menggantinya dengan hari lain atau menggeser jadwal. Bagi
guru yang tidak hadir dalam uji kompetensi tersebut masih diberi kesempatan
untuk mengikuti uji kompetensi susulan yang rencananya akan dilaksanakan 13-17
Desember 2015 ini. Semoga informasi ini bermanfaat