Buudilaksono.com....Salam
inspiratif, Kepada bapak ibu guru, pendidikan akan maju bila pemerintah daerah
ikut membangun dan melengkapi fasilitas, memberikan kesejahteraan gurunya dan
memberikan apresiasikan kepada siswa yang berprestasi serta bantuan biaya
kepada siswa dari keluarga miskin. Seperti yang dilakukan oleh Bupati Banyumas
menyalurkan dana bantuan kepada siswa yang miskin dengan menggunakan Program
Banyumas Pintar (KBP)
Kabupaten
Banyumas meluncurkan Program KBP 2015 dihadirin oleh Bapak Bupati Banyumas
Achmad Husein, Kepala Dinas Pendidikan dan seluruh kepala sekolah dari jenjang
SD sampai SMA/SMK.
Melalui
laman Suara Merdeka, Bupati Banyumas Achmad Husein memastikan, program Kartu
Banyumas Pintar (KBP) yang sedang berjalan selama ini tidak akan berhenti di
tengah jalan, tetapi bisa terus berlanjut. Kendati demikian, ada syarat yang
harus terpenuhi agar program tersebut dapat terus berlanjut. “Syaratnya dalam
melaksanakan program ini tidak tersandung permasalahan hukum. Jika sampai
tersandung, ya sudah pasti akan dihentikan,” kata Bupati
Pada
penyaluran dana bantuan program KBP diharapkan yang berbentuk bansos (bantuan
sosial) ini, dalam pelaksanaannya tidak menyalahi aturan. Jangan sampai
penyaluran dana bansos yang tujuannya mulia ini, justru dalam pelaksanaannya
melanggar hukum. “Maka dari itu, pertanggungjawaban penyaluran maupun
penggunaannya harus jelas dan tepat. Demikian pula bukti pengeluarannya juga
harus jelas,” ungkap Husein.
Program
KBP bukan tandingan dari pprogram pemerintah dengan PIP tapi program ini saling
beriringan dimana KBP diberikan kepada
siswa miskin yang tidak mendapat PIP. Adapun sasaran dari program ini
siswa SD kelas 2-6, SMP kelas 8 dan 9, serta siswa SMA/SMK kelas 11 dan 12. Tahun
ini jumlah siswa miskin penerima program Kartu Banyumas Pintar (KBP) melonjak
yang cukup signifikan dibandingkan tahun lalu.
Secara
keseluruhan, jumlah penerima program tersebut pada tahun ini sebanyak 7.919
siswa dengan anggaran sebesar Rp 3.720.240.000. Adapun jumlah penerima tahun
lalu sebanyak 2.200 siswa dengan anggaran sebesar Rp 1.240.840.000.
Menurut
Kepalan Dinas Pendidikan Banyumas
Purwadi Santoso mengatakan, meningkatnya jumlah penerima itu bukan karena
jumlah siswa miskinnya bertambah, tapi memang alokasi anggaran dari APBD- nya
yang ditambah disela-sela peluncuran KBP 2015.
Purwadi
menambahkan, penerima program Kartu Banyumas Pintar tersebut merupakan siswa
miskin yang tidak terlayani oleh program bantuan siswa miskin yang lain,
khususnya PIP (Program Indonesia Pintar). “Tujuan dari KBP adalah meningkatkan
akses dan mutu pelayanan pendidikan dengan sasaran meningkatkan akses
pendidikan dalam masyarakat dan meningkatkan kualitas anak didik,” terangnya.
Semoga
dengan program dilakukan oleh Bupati Banyumas dengan KBP akan meringan beban
orangtua yang keberatan dalam membiayai
sekolah putra-putrinya. Dan diharapkan Program dari Kabupaten Banyumas akan
memdorong kepada Kabupaten lain di Indonesia termotivasi membantu siswa-siswa
miskin agar dapat sekolah. Kapan kabupaten/kota lain di Indonesia Mengikuti jejak Kabupaten Banyumas memberikan KBP kepada siswa miskin?