Budilaksono.....Salam
inspiratif, Kepada bapak ibu guru melewati kitalah, siswa mendapatkan bekal
ilmu. Maka inimkesempatan yang baik bagi bawaslu mengundang guru-guru yang
berhubungan langsung dengan pilkada. Yang pastinya adalah guru PPKN
Puluhan
guru yang mengajar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMA dan SMK
wilayah Sleman, Senin (21/09/2015) mengikuti rapat koordinasi tentang kerawanan
pilkada dan pengawasan pilkada serentak 2015 yang diselenggarakan oleh Badan
Pengawas Pemilu (Bawaslu) DIY.
Ketua
Bawaslu DIY, Muhammad Najib mengatakan bahwa pihaknya merasa perlu memberikan
kesepahaman pada para guru dan juga mahasiswa yang berhadapan langsung dengan
para pemilih pemula. Menurut dia, para pemilih yang baru pertama kali terlibat
aktif dalam pemilukada sangat rentan menjadi objek kampanye hitam yang caranya
semakin beragam.
"Guru-guru
inilah yang menjadi tonggak penanam kejujuran bagi para siswa yang menjadi
pemilih pemula dalam pemilukada nanti. Nah kami sangat berharap para guru ini
mampu memberikan perspektif pada anak didiknya terutama tentang urgensi
pemilihan yang baik sesuai dengan asasnya," ungkapnya ketika ditemui di
salah satu hotel kawasan Jalan Kaliurang.
Seperti
diketahui bersama, tiga kabupaten di DIY akan menyelenggarakan pemilukada pada
9 Desember nanti. Gunungkidul, Bantul dan Sleman tengah bersiap mencari
pengganti bupati untuk masa jabatan 2015-2020.
Para
guru tersebut juga diharapkan mau menjadi relawan pengawas pemilukada pada
gelaran Pilkada di tiga kanupaten DIY tersebut. "Sebelumnya kami telah
lakukan pada organisasi masa, nah kali ini guru dan juga mahasiswa kami
harapkan mau terlibat aktif dalam pengawasan tahapan pemilukada,"
ungkapnya lagi. (Sumber : Kedaulatan daerah)
Semoga
langkah yang diambil oleh bawaslu DIY ini sudah tepat. Maka diharapkan bapak
ibu guru kewarganegaran bisa menyapaikan kepada siswa. untuk arti penting
sebagai pemilih bupati/kota/gubebur dab persiden. Guru inilah yang menjadi
pioner penanaman kejujuran bagi siswa yang menjadi pemilih