Budilaksonoputra….Natuna adalah kabupaten yang
terluar berbatasan dengan laut china selatan yang kaya dengan alamnya termasuk
komoditas unggulan dari hasil tangkapan nelayan yakni kelompok pelagis (ikan
tongkol krai dan tenggiri), kelompok pelagis kecil (ikan teri, selar, kembung,
tembang dan julung), kelompok ikan demersal (bawal putih, ikan nomei/lomei,
bawal hitam, kakap putih dan kuwe), kelompok ikan karang (kakap
merah/bambangan, ekor kuning/pisang-pisang, kerapu karang, ikan baronang dan
lencam), kelompok kustase (Kepiting dan rajungan) dan kelompok moluska
(cumi-cumi dan sotong).
Berdasarkan dari data tahun 2006 – 2011, pola hasil
tangkapan tongkol krai adalah berfluktuasi sedangkan pola hasil tangkapan
tenggiri cenderung tetap. Rata-rata hasil tangkapan ikan tongkol krai adalah
2.730 ton/tahun (55 % dari total tangkapan pelagis besar) dan rata-raa hasil
tangkapan ikan tenggiri adalah 2.245 ton/tahun (45 % dari total tangkapan
pelagis besar).
Komoditas unggulan
untuk kelompok pelagis kecil di Kabupaten Natuna terdiri dari ikan teri, selar,
kembung, tembang dan julung-julung. Ikan teri merupakan kelompok pelagis kecil
yang memiliki produksi tangkapan tertinggi dengan rata-rata produksi tangkapan
1.240 ton/tahun (23 % dari total tangkapan ikan pelagis kecil). Kemudian
diikuti oleh ikan selar sebesar 1.288 ton (22 % dari total tangkapan pelagis
kecil), ikan kembung 1.244 ton (17 %), ikan tembang 705 ton (13 %) dan ikan
julung-julung sebesar 623 ton (7 %). Berdasarkan data tahun 2006 – 2011, pola
hasil tangkapan untuk ikan teri, ikan selar, tembang dan julung-julung
berfluktuasi, sedangkan pola hasil tangkapan untuk ikan kembung adalah
cenderung naik.
Komoditas utama dari
kelompok ikan demersal ini adalah ikan bawal putih yang memiliki rata-rata
hasil tangkapan sebesar 17 % (945 ton) dari total hasil tangkapan ikan demersal
di Kabupaten Natuna. Berdasarkan data tahun 2006-2011, pola hasil tangkapan
untuk ikan bawal adalan cenderung naik. Komoditas unggulan berikutnya dari
kelompok ikan demersal ini adalah ikan nomei/lomei sebesar 16 % (914 ton)
dengan pola hasil tangkapan yang cenderung naik, bawal hitam 13 % (766 ton)
dengan pola hasil tangkapan yang cenderung naik, kakap putih 13 % (741 ton)
dengan pola hasil tangkapan yang berfluktuasi dan ikan kuwe sebesar 7 %
dari total tangkapan ikan demersal (447 ton) dengan pola hasil tangkapan
cenderung tetap.
Pada kelompok ikan
karang, komoditas utama adalah ikan kakap merah/bambangan dengan
rata-rata hasil tangkapan 1750 ton (32 % dari total hasil tangkapan ikan
karang di Kabupaten Natuna), kemudian diikuti oleh ikan ekor
kuning/pisang-pisang dengan rata-rata hasil tangkapan sebesar 1628 ton (30 %
dari total tangkapan ikan karang). Berdasarkan data dari tahun 2006-2011, pola
hasil tangkapan untuk ikan kakap merah dan ikan ekor kuning ini adalah
berfluktuasi. Komoditas unggulan berikutnya dari ikan karang adalah ikan kerapu
karang sebesar 15 % (825 ton), ikan baronang sebesar 11 % (599 ton) dan ikan
lencam sebesar 11 % (597 ton). Pola hasil tangkapan untuk ikan kerapu
karang dan ikan baronang adalah cenderung turun, dan pola hasil tangkapan untuk
ikan lencam adalah berfluktuasi.
Berdasarkan data
tahun 2006 – 2011, pola hasil tangkapan kepiting adalah berfluktuasi dan pola
hasil tangkapan rajungan adalah cenderung turun. Kepiting merupakan komoditas
utama dari kelompok krustase yang ditangkap di Kabupaten Natuna, dimana
rata-rata hasil tangkapan kepiting ini adalah sebesar 233 ton (54 % dari total
hasil tangkapan krustase). Sedangkan rajungan adalah komoditas utama
selanjutnya dari kelompok krustase dengan rata-rata hasil tangkapan sebesar 193
ton (45 % dari total hasil tangkapan krustase di Kabupaten Natuna).
Cumi-cumi dan sotong
merupakan komoditas unggulan dari kelompok moluska di Kabupaten Natuna. Hasil
tangkapan cumi-cumi menempati urutan pertama dengan rata-rata tangkapan sebesar
187 ton atau 51 % dari total hasil tangkapan moluska di Kabupaten
Natuna, dan hasil tangkapan sotong menempati urutan ke dua dari kelompok
krustase yaitu sebesar 174 ton (48%). Bedasarkan data tahun 2006 – 2011, pola
hasil tangkapan untuk cumi-cumi adalah cenderung turun sedangkan pola hasil
tangkapan untuk sotong cenderung naik.
(
Sumber dari dkp kepri )