
Slamet
  mengatakan, kartu tersebut akan menyimpan berbagai data seperti lokasi usaha,
  jenis usaha, wadah budi daya dan juga jenis sertifikasi yang didapat oleh
  pembudidaya perikanan. Sertifikasi itu seperti Cara Budi Daya Ikan yang Baik
  (CBIB) dan Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB.
Slamet menambahkan, data di Aqua Card dapat diakses lewat internet seperti
  melalui ponsel cerdas ataupun perangkat komputer. Aqua Card akan sangat
  bermanfaat dalam peningkatan kualitas budi daya perikanan. Sehingga harus
  dimiliki oleh empat golongan yang terlibat dalam budi daya ikan di antaranya
  pembudidaya, pembenih, teknisi dan auditor di bidang pembenihan dan
  pembudidayaan.
Manfaat lain dari Aqua Card, pembudidaya mendapatkan kepastian pembinaan dan
  bimbingan baik dari pemerintah melalui penyuluh maupun teknisi. Pembudidaya
  juga akan mendapatkan kemudahan dalam pemasaran hasil produksinya. "Kartu
  dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana usaha budi daya sudah
  menjalankan prosedur yang telah ditetapkan secara cepat dan tepat,"
  jelasnya.
Dia menyebutkan ada tiga macam kartu yaitu Aqua Card B untuk pembudidaya
  ikan, Aqua Card H untuk pembenih ikan serta Aqua Cards untuk teknisi budi
  daya. Kartu tersebut juga akan mendorong pembudidaya agar terus meningkatkan
  kualitas budi daya perikanannya. Alasannya, kartu tersebut merekam berbagai
  aktivitas pembudidaya termasuk rekam jejak yang kurang baik.