Budilaksonoputra...Ikan Nila adalah ikan air tawar yang banyak diminati warga kelurahan Wirotho Agung khususnya dan warga kecamatan Rimbo Bujang umumnya. Di bulan Pebruari 2014 harga ikan Nila Rp. 27.000- 30.000,- naik Rp 2000-5000 dari harga ikan yang sama pada bulan sebelumnya.
Produksi ikan Nila untuk memenuhi kebutuhan pasar sarinah tiap hari baik hidup dan mati segar masih paling banyak disuplai dari Provinsi Sumatera barat. Jumlah ikan yang dipanen pada bulan Pebruari lebih sedikit dibanding bulan Januari, karena dipengaruhi cuaca yang tidak menentu. Contohnya baru-baru ini di Danau Maninjau atau Singkarak Sumatera Barat, ikan Nila yang dibudidayakan dikaramba banyak yang mati disebabkan keracunan oleh zat kimia didasar perairan yang naik kepermukaan.
Kenapa hal ini bisa terjadi? karena aktivitas pemberian pakan yang tidak dimakan oleh ikan akan mengendap di dasar perairan, bila ini dilakukan terus menerus akan terjadi penumpukan pakan di dasar perairan. Hal lain yang dapat menyebabkan racun yakni sisa feses dan bahan zat lain untuk pengobatan ikan yang tidak terurai juga akan mengedap diperairan juga. Maka bila terjadi pergantian musim dari kemarau ke musim penghujan, para petani ikan didanau harus lebih waspada. Bila terjadi hujan terus menerus di perairan danau maka zat-zat didasar perairan akan naik kepermukaan air yang bersifat racun akan mengganggu kehidupan organisme air yakni ikan.
Sehingga suplai ikan Nila pada pasar sarinah unit II dari Sumatera Barat akhir-akhir bulan ini berkurang. Kelangkaan ikan Nila dipasaran yang menjadi kegemaran kosumsi warga Kecamatan Rimbo Bujang, menyebabkan harganya naik.