Budilaksonoputra......Ikan hias sangat menarik dalam hal tubuh yang elok dengan warna-warni yang mepesona semua orang. Banyak manfaat yang diperoleh dalam memelihara ikan hias di kolam atau akuarium rumah karena lebih enak dipandang mata sebagai tempat memghilangkan penat atau pikiran sedang berat/ stress. Bahkan dengan memelihara ikan hias bisa sebagai peluang bisnis yang menjanjikan. Namum, semua manfaat tersebut baru bisa didapat bila dalam pemeliharaan ikan ini tumbuh dengan baik dan sehat.
Ikan hias yang satu ini ikannya lincah, gesit dan suka berperang bila ditemukan dengan kawannya. Ikan cupang hiaslah namanya. Agar budidaya ikan hias cupang hasilnya bagus dan mendapatkan ikan yang lincah, warna cerah dan sehat maka perlu memperhatikan hal sebagai berikut :
A. Persiapan Akuarium
Pemeliharaan ikan cupan sebaiknya dilakukan secara soliter yaitu menempatkan satu ekor ikan dalam wadah. Ikan hias bagus pada wadah yang ukuranya kecil yakni toples transparan atau akuarium dengan ukuran 15x15x20 cm. Wadah pemeliharaan ikan cupang tidak perlu diberi filter, lampu dan aerator. Jika wadah ikan hias cupang diletakkan berdampingan sebaiknya antara wadah diberi pembatas. Hal tersebut, karena cupang hias akan menjadi sangat agresif dan saling bertatap muka bila melihat kawannya. Namum, untuk menjaga ikan hias biar tetap beraktivitas, sekat yang sebagai pembatas dapat dibuka beberapa kali dalam sehari selama sekitar 4-5 menit atau sampai salah satu cupang tersebut sudah mulai jatuh mentalnya.
B. Kualitas Air
Air yang baik digunakan untuk mengisi wadah pemeliharan cupang hias harus memiliki keasaman air atau pH 6,2 - 7. Karena dengan pH ini akan menjadikan cupang tumbuh baik dan sehat. pastikan juga air bebas dari zat berbahaya terutama klorin yang dapat mematikan ikan. Bila menggunakan air PAM harus diendapkan kan terlebih dulu selama satu hari satu malam agar kandungan klorinnya hilang. Setiap tiga hari sekali air wadah dikuras dan diganti yang baru dengan tujuan agar kualitas airnya tetap terjaga dengan baik.
C. Pemberian Pakan
Pemberian pakan cupang dilakukan 2 kali sehari. Pemberian pakan sebaiknyaa dihentikan saat ikan sudah terlihat tidak lagi bernafsu memakan pakan yang diberikan. Setiap selesai pemberian pakan, sisa pakan yang mengendap didasar wadah sebaiknya dilakukan penyiponan. Hal ini penting dilakukan agar makanan yang tersisa tidak menjadi busuk sehingga menyebabkan air berubah warna. Karena perubahan air akan menyebabkan ikan cupang hias mudah stess dan terserang penyakit. Pakan ikan cupang hias ada dua jenis yakni pakan alami dan pakan buatan.
1. Pakan Alami
- Jentik Nyamuk ; Adalah pakan alami yang sangat mudah ditemui digenangan2 disekitar
rumah, seperti saluran air dan kolam-kolam atau kumbangan yang tidak ada ikannya. Jentik nyamuk mempunyai kandungan gizi yang tinggi. Kandungan proteinnya mencapai 67% dan kandungan lemaknya hanya 10%. Jentik nyamuk atau cuk yang diambil dari alam tidak boleh langsung diberikan pada ikan karena kemungkinan besar masih mengandung penyakit. Oleh karena itu sebaiknya terlebih dulu cuk direndam selama 2-6 jam didalam larutan obat seperti tetrafungi stop, contra stop, atau general tonic contra stop dengan dosis satu tetes setiap satu liter air yang digunakan
- Kutu air ( Daphnia dan Monia ) ; Jenis organisme ini juga dapat didapat pada saluran aair,
kolam atau genangan air yang gak ada ikannya. Kutu air ini dapat diperbanyak dengan pengulturan. Caranya tebarkan bibit kutu air sebanyak 1-2 sendok kedalam kolam berukuran 1 meter persegi. Setelah itu masukkan pupuk kandang atau kompos yang telah dibungkus dengan kain halus. Pupuk inilah yang nanti akan menjadi makanan kutu air. Dalam waktu 2 hari, jumlah kutu air akan meningkat pesat jumlahnya. Kutu air sebelum diberikan sebagai pakan cupang harus dibersihkan dulu.
- Cacing Sutra ( cacing Tufibex ) ; Cacing ini hidup diperairan tawar yang memgalir tenang
dan berlumpur. Saat ini Cacing sutra atau cacing rambut sudah banyak dijual di toko ikan hias, sebaiknya cacing sutra direndam terlebih dahulu selama semalam didalam larutan antibiotik teracylin dengan dosis 250 mg per 0,5 kg cacing sutra. perendaman dilakukan didalam akuarium atau bak yang diberi aerasi.
- Cacing Darah ; Pakan alami ini merupakan larva serangga seperti sejenis nyamuk yang
menetas dudasar perairan. Saat cacing darah juga bisa dibeli ditoko ikan hias. Selain dijual dalam bentuk hidup, juga dijual dalam bentuk beku yang dapat disimpan dalam lemari es
2. Pakan Buatan
Pakan buatan adalam pakan yang dibuat oleh manusia dengan kadar protein tertentu sesuai kandungan gizi yang dibutuhkan pada ikan yang dipelihara. Pakan ini adalah campuran bahan makanan metah yang berasal dari hewan dan tumbuhan.
- Artemia salina ; Artemia banyak dijual ditoko-toko ikan hias dalam bentuk telur yang sudah
dikalengkan, tetapi harganya cukup mahal dan masih harus diimpor. Sebelum digunakan telur artemia harus ditetaskan terlebih dahulu dengan cara memberi garam dan mengaerasi air untuk penetasan selama 48 jam. Sebelum diberikan untuk cupang hias sebaiknya larva artemia dibersihkan terlebih dahulu dengan air tawaar untuk menghilang kadar garam yang masih melekat
- Pellet ; Pelet merupakan pakan buatan yang paling mudah dalam penggunaannya,lansung
diberikan kepada cupang hias tampa harus memproses terlebih dahulu. Pakan pelet banyak dijual ditoko-toko ikan hias.